Umejero – STAHN, Sebanyak 30 peserta yang terdiri dari guru dan siswa di Desa Umjero mengikuti kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertema “Pengembangan Kapasitas Literasi Digital Bagi Guru dan Siswa di Desa Umejero” yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Pelatihan dua hari ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai pentingnya etika, keamanan, dan kemampuan dalam menyaring informasi di era digital.

Ketua panitia kegiatan, Ni Luh Wiwik Eka Puteri, S.Sos.H., M.I.Kom, berharap acara ini memberikan bekal literasi digital yang kuat kepada guru dan siswa. “Kami ingin agar para guru dan siswa di Desa Umejero mampu beretika dalam dunia digital dan memahami cara menyaring informasi agar tidak mudah terpengaruh oleh berita hoaks atau konten negatif,” ungkapnya.

Kegiatan dibuka pada Selasa (20/8) dengan serangkaian acara, mulai dari menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa, dan laporan ketua panitia. Berikutnya, para peserta mengikuti enam sesi pelatihan yang dibawakan oleh narasumber.

Pada hari pertama, materi pertama disampaikan oleh I Komang Agus Widiantara, M.I.Kom dengan topik “Literasi Digital dalam Melawan Bullying.” Agus menguraikan jenis-jenis bullying, termasuk bullying verbal, fisik, dan cyberbullying, serta dampaknya yang serius bagi korban. Ia juga menekankan peran literasi digital untuk mencegah cyberbullying, seperti memanfaatkan fitur blokir dan lapor di media sosial.

Pemateri kedua, Dr. I Made Bagus Andi Purnomo, S.Pd., M.Pd., membawakan materi “Konsep Ajaran Hindu dalam Menyaring Informasi Hoaks.” Ia menjelaskan bahwa nilai-nilai Hindu seperti Satya (kebenaran), Karma (tindakan), Ahimsa (tanpa kekerasan), dan Viveka (kebijaksanaan) sangat relevan dalam menghindari penyebaran informasi palsu. Melalui prinsip ini, peserta diajak untuk lebih bijaksana dalam menyeleksi informasi sebelum menyebarkannya.

Pada sore hari, Dr. I Putu Mardika, S.Pd., M.Si. memaparkan topik “Budaya Digital,” yang mengajarkan peserta tentang pentingnya etika, kesadaran, dan kolaborasi dalam interaksi digital untuk menciptakan lingkungan online yang positif. Kemudian, I Gusti Agung Ngurah Agung Yudha Pramiswara, S.S., M.Si. membawakan materi “Merancang Konten Kreatif di Dunia Maya,” yang mengajarkan cara membuat konten menarik yang sesuai dengan audiens, menggunakan visual yang kuat, serta konsisten dalam menyebarkan pesan positif.

Kegiatan hari kedua dimulai dengan materi “Etika Digital” yang disampaikan oleh Nyoman Buda Asmara Putra, M.I.Kom. Ia menekankan pentingnya prinsip dasar dalam etika digital, seperti menghormati privasi, bersikap sopan, dan bertanggung jawab dalam membuat dan menyebarkan konten. Sesi terakhir diisi oleh I Gusti Ngurah Aan Dharmawan, S.Kom., M.I.Kom dengan topik “Sharing Dulu Sebelum Sharing,” di mana peserta diajarkan cara memverifikasi informasi sebelum membagikannya, dengan tujuan mencegah hoaks dan menjaga keharmonisan di dunia maya.

Acara yang berlangsung di Madyama Widya Pasraman (MWP) Jnana Sastra ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi untuk membahas pengalaman peserta terkait literasi digital dan masalah yang sering dihadapi di media sosial. Dengan respons positif dari peserta, panitia berharap kegiatan ini dapat terus dilanjutkan sebagai upaya untuk meningkatkan literasi digital di kalangan Guru dan siswa di Desa Umejero.

Leave a comment