Denpasar, 17 November 2025 — I Putu Ariyasa Darmawan, M.Ag., resmi melaksanakan Ujian Terbuka Promosi Doktor di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Sidang promosi ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademiknya, sekaligus meneguhkan posisi Ariyasa sebagai salah satu akademisi muda yang diperhitungkan di lingkungan IAHN Mpu Kuturan Singaraja. Bahkan, namanya kini santer disebut sebagai kandidat kuat calon Dekan Fakultas Brahma Widya IAHN Mpu Kuturan.

Lahir di Gulingan pada 23 Februari 1988, Ariyasa menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Mengwi: SD No. 3 Mengwi (kini SD No. 3 Gulingan), SMPN 1 Mengwi, dan SMAN 1 Mengwi. Semangat belajarnya mengantarkan ia meraih gelar Sarjana (S1) Teologi Hindu pada 2010 dan Magister (S2) Brahma Widya pada 2017 di IHDN Denpasar.

Semasa kuliah, Ariyasa aktif berorganisasi dan menunjukkan kapasitas kepemimpinan. Ia dipercayakan sebagai Anggota BEM (2007), Ketua HMJ Teologi Hindu (2008), dan Ketua BPM Fakultas Brahma Widya (2009). Keterlibatannya dalam berbagai posisi ini memperkuat karakternya sebagai pribadi yang tekun, konsisten, dan bertanggung jawab.

Usai menyelesaikan pendidikan sarjana, ia mengabdikan diri sebagai guru Agama Hindu di SMAN 1 Baturiti dan SMK TI Bali Global Denpasar (2010–2012). Selanjutnya, Ariyasa dipercaya sebagai Pamong Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI di Sumbawa, NTB (2013), dan sebagai Penyuluh Budaya Kemendikbud RI di Bangli (2014–2016). Pada 2017–2018, ia kembali mengajar di SMPN 1 Kuta Selatan, hingga akhirnya bergabung sebagai dosen di STAHN Mpu Kuturan Singaraja pada 2019.

Di balik segala pencapaiannya, Ariyasa tidak menampik bahwa perjalanan yang ditempuhnya tidak selalu mulus. Ia kerap menjadi bahan candaan bahkan bully dari beberapa rekan-rekannya. Namun, alih-alih patah semangat, ia menjadikan semua pengalaman itu sebagai pendorong untuk terus maju. Keuletan dan keteguhan inilah yang mengantarnya berdiri di ruang sidang doktoral hari ini—membuktikan bahwa fokus dan kerja keras selalu berbicara lebih lantang daripada ejekan.

Keberhasilan meraih gelar doktor tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga inspirasi bagi para pendidik dan generasi muda bahwa mimpi besar selalu dapat dicapai, selama dijalani dengan kesabaran, ketekunan, dan keyakinan pada diri sendiri.

Leave a comment