Singaraja, 31 Oktober 2025 — Momentum bersejarah tercipta di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja, ketika Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Mpu Kuturan menggelar Wisuda I, wisuda perdana sejak bertransformasi dari Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) menjadi Institut.

Dengan mengusung tema “Enlightening the Path of Life with Prabha Sastra — Setiap Langkah adalah Cahaya, Setiap Ilmu adalah Makna,” prosesi ini menjadi simbol pencerahan dan perjalanan spiritual-intelektual yang menuntun para lulusan menuju kehidupan yang penuh makna dan kebijaksanaan.

Sebanyak 446 wisudawan dan wisudawati mengikuti prosesi penuh khidmat yang menandai babak baru perjalanan lembaga ini dalam mencetak insan Hindu berkarakter, berpengetahuan, dan berintegritas.

Rektor IAHN Mpu Kuturan, Prof. Dr. I Gede Suwindia, S.Ag., M.A., menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan wisuda perdana ini yang menurutnya merupakan wisuda terbesar dan paling bersejarah sepanjang kepemimpinannya.

“Wisuda kali ini merupakan yang terbanyak dan terbesar selama saya menjabat. Proses menuju wisuda perdana ini panjang dan penuh dinamika, namun berkat kerja sama seluruh sivitas akademika, kita dapat merayakan capaian luar biasa ini,” ujarnya.

Rektor juga berpesan agar para lulusan tetap menjadi pribadi yang berintegritas dan menjunjung tinggi nilai-nilai dharma dalam setiap langkah kehidupan.

“Tetaplah menjadi pengawal nilai dan integritas akademik. Gelar yang diraih bukanlah akhir, melainkan awal untuk menerangi kehidupan dengan ilmu dan kebajikan,” tambahnya.

Direktur Pendidikan Hindu, Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI, Prof. Dr. I Ketut Sudarsana, S.Ag., M.Pd., dalam sambutannya menyebut wisuda perdana ini sebagai tonggak sejarah penting dalam perjalanan pendidikan tinggi keagamaan Hindu di Indonesia.

“Momentum wisuda pertama ini menjadi langkah awal menuju keunggulan akademik dan keteguhan moral. Saya berharap para sarjana dan magister lulusan IAHN Mpu Kuturan dapat menjaga marwah almamater, serta menjadi pelopor kebajikan dan moderasi beragama,” tegasnya.

Beliau juga menekankan delapan arah kebijakan Ditjen Bimas Hindu tahun 2025 yang menjadi fondasi penguatan kehidupan keagamaan, mulai dari kurikulum cinta kasih, penguatan eko-teologi, hingga digitalisasi tata kelola melalui aplikasi Padma dan Panca Datu.

Prosesi wisuda berlangsung meriah dan menyentuh hati. Diiringi gamelan dan satu per satu wisudawan naik ke panggung dengan senyum haru. Di antara mereka, tampak tangis bahagia para orang tua yang menyaksikan buah hatinya meraih cita-cita.

Salah satu wisudawati, Putu Sinta Prathiwiningisih, mengungkapkan rasa syukurnya menjadi bagian dari sejarah besar kampus.

“Wisuda ini bukan hanya tentang gelar, tetapi tentang perjalanan panjang menemukan makna di balik setiap ilmu. Tema ‘Enlightening the Path of Life with Prabha Sastra’ benar-benar menggambarkan apa yang kami rasakan: setiap langkah adalah cahaya, setiap ilmu adalah makna,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Wisuda perdana IAHN Mpu Kuturan menegaskan peran kampus ini sebagai pusat pengembangan pengetahuan, kebajikan, dan spiritualitas Hindu di Indonesia.

Dengan semangat tema “Enlightening the Path of Life with Prabha Sastra,” prosesi ini bukan hanya perayaan akademik, tetapi juga perwujudan filosofi bahwa ilmu pengetahuan sejati adalah cahaya yang menuntun manusia menuju kehidupan yang bermakna.

Leave a comment