Singaraja, Bali — Jumat 24 Oktober 2025, Fakultas Brahma Widya Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Mpu Kuturan Singaraja menerima kunjungan akademik dari Program Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor. Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran lapangan yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai konsep ekologi dalam perspektif agama Hindu, khususnya Etika Ekologi Hindu yang berkembang di Bali.

Rombongan mahasiswa dan dosen dari UNIDA Gontor disambut hangat oleh jajaran pimpinan Fakultas Brahma Widya IAHN Mpu Kuturan. Dalam sambutannya, pihak fakultas yang diwakili oleh Dr. Drs. I Wayan Gata, M.Pd, menyampaikan ucapan selamat datang dan apresiasi atas inisiatif kolaboratif lintas agama ini. “Selamat datang di kampus IAHN Mpu Kuturan Singaraja. Jadikanlah kampus ini sebagai mimbar pengetahuan dan ruang dialog lintas agama untuk memperkaya wawasan tentang ajaran agama Hindu, khususnya dalam konteks pelestarian alam dan nilai-nilai spiritualitas yang menyertainya,” ungkapnya.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi utama oleh Dr. Ayu Veronika, dosen Fakultas Brahma Widya IAHN Mpu Kuturan, yang memaparkan tentang Etika Ekologi Hindu. Dalam penjelasannya, Dr. Ayu menekankan bahwa konsep Tri Hita Karana merupakan fondasi filosofis yang kuat dalam menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan. “Implementasi Tri Hita Karana tidak hanya bersifat konseptual, tetapi merupakan bentuk nyata dari kesadaran ekologis dalam ajaran Hindu. Hubungan manusia dengan alam harus dijaga melalui keseimbangan spiritual, sosial, dan lingkungan, sebagaimana diajarkan dalam berbagai susastra Hindu seperti Bhagawadgita, Atharva Weda dan Upanisad,” jelasnya.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa Prodi Agama-Agama UNIDA Gontor berkesempatan berdialog langsung dengan dosen dan mahasiswa IAHN Mpu Kuturan mengenai nilai-nilai kearifan lokal Bali dalam menjaga keseimbangan alam. Diskusi tersebut menjadi ruang reflektif lintas agama tentang pentingnya spiritualitas ekologis di tengah tantangan krisis lingkungan global khususnya di Bali.

Kegiatan kunjungan ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan cendera mata sebagai simbol persahabatan dan komitmen bersama untuk memperkuat kolaborasi akademik antar perguruan tinggi berbasis keagamaan di Indonesia.

Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun jembatan pemahaman lintas agama serta memperkaya perspektif ekoteologis di kalangan mahasiswa, sekaligus mempertegas peran perguruan tinggi keagamaan sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan pelestarian nilai-nilai spiritual untuk keberlanjutan kehidupan di muka bumi (hms).

Leave a comment