Konsep Yadnya Dalam Mahabharata Analisis Ajaran Hindu Melalui Kisah Bhisma Dan Yudhistira
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep Yadnya dalam Mahabharata melalui analisis filosofis terhadap tokoh Bhisma dan Yudhistira. Dalam tradisi Hindu, Yadnya biasanya dimaknai sebagai ritual persembahan kepada Tuhan, namun dalam Mahabharata konsep ini mengalami perluasan makna menjadi prinsip pengorbanan diri, tanggung jawab moral, dan pengabdian terhadap Dharma. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode hermeneutik-filosofis yang berfokus pada interpretasi teks Mahabharata, terutama bagian Shanti Parva, Udyoga Parva, dan Bhishma Parva. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bhisma merepresentasikan bentuk Atma Yadnya melalui sumpah keperjakaannya dan loyalitas mutlak kepada kerajaan, sementara Yudhistira mewujudkan Yadnya dalam bentuk kepemimpinan yang etis dan penuh refleksi spiritual. Keduanya mencerminkan pengorbanan yang tidak bersifat ritualistik, tetapi praksis dan transendental. Konsep Yadnya dalam Mahabharata juga menunjukkan kontribusi penting terhadap pengembangan etika Hindu kontemporer, khususnya dalam membangun kepemimpinan berlandaskan Dharma, pendidikan karakter, dan kesadaran sosial. Dengan menempatkan Yadnya sebagai prinsip etis dan spiritual dalam tindakan manusia, Mahabharata tidak hanya menjadi teks religius, tetapi juga sumber nilai moral universal yang tetap relevan di era modern. Penelitian ini menegaskan bahwa pemaknaan ulang terhadap Yadnya membuka ruang pembacaan baru terhadap Mahabharata sebagai teks etis yang mendalam dan dinamis.
Article Details
References
Doniger, W. (2009). The Hindus: An Alternative History. Penguin Press.
Flood, G. (1996). An Introduction to Hinduism. Cambridge University Press.
Gadamer, H.-G. (2004). Truth and Method (2nd ed.). Continuum.
Gupta, S. (2006). Ethical and Spiritual Values in the Mahabharata. D.K. Printworld.
Heesterman, J. C. (1985). The Inner Conflict of Tradition: Essays in Indian Ritual, Kingship, and Society. University of Chicago Press.
Hiltebeitel, A. (2001). Rethinking the Mahabharata: A Reader’s Guide to the Education of the Dharma King. University of Chicago Press.
Kane, P. V. (1962). History of Dharmasastra (Vol. 1–5). Bhandarkar Oriental Research Institute.
Palmer, R. E. (1969). Hermeneutics: Interpretation Theory in Schleiermacher, Dilthey, Heidegger, and Gadamer. Northwestern University Press.
Radhakrishnan, S. (1948). The Hindu View of Life. George Allen & Unwin.
Ricoeur, P. (1976). Interpretation Theory: Discourse and the Surplus of Meaning. Texas Christian University Press.
Sharma, A. (2015). Hinduism as a Missionary Religion. SUNY Press.
Staal, F. (1983). Agni: The Vedic Ritual of the Fire Altar (Vol. 1–2). Asian Humanities Press.
Van Buitenen, J. A. B. (Trans.). (1973). The Mahābhārata, Volume 1: The Book of the Beginning. University of Chicago Press.
Zaehner, R. C. (1969). The Bhagavad Gita: With a Commentary Based on the Original Sources. Oxford University Press