Esensi Tradisi Magelang-Gelang (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) indonesia

Main Article Content

Ni Ketut Yuliani, S.Pd.H

Abstract




Kehidupan keagamaan Hindu di Bali tidak terlepas akan adanya tradisi yang sudah menjadi warisan secara turun-temurun. Tradisi umat Hindu di Bali dilaksanakan atas dasar Tri Kerangka Dasar Agama Hindu yang meliputi tattwa, etika dan upacara. Upacara kegamaan yang dilakukan oleh orang Hindu di Bali terkait erat dengan praktik budaya yang kuat terhadap nilai-nilai leluhurnya. Tidak diragukan lagi, setiap daerah memiliki adat istiadat yang unik. Di Desa Adat Alasangker, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, orang Hindu melakukan tradisi magelang-gelang setiap kali rahina purnama datang ke Pura Desa Bale Agung. Dalam hal tersebut peneliti akan tentang Esensi Tradisi Magelang-gelang (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) dan akan menganalisis tradisi magelang-gelang, Esensi tradisi magelang-gelang, nilai Pendidikan agama hindu dalam tradisi magelang-gelang. Dalam Penelitian ini tergolong jenis penelitian kualitatif, dengan teknik purposive sampling dengan langkah-langkah penentuan informan, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Teknik observasi, Teknik wawancara, Teknik studi dokumen, kemudian diolah dengan Teknik analisis data. Hasil analisis menunjukkan hal-hal sebagai berikut yaitu: pengertian dari tradisi magelang-gelang, Esensi tradisi magelang-gelang meliputi: Esensi Relegi dan Esensi Sosial. Nilai Pendidikan Agama Hindu Dalam Tradisi Magelang-gelang meliputi: Nilai Pendidikan susila, Nilai Pendidikan Religi, Nilai Pendidikan Kerjasama/Gotong royong.




Article Details

How to Cite
Ni Ketut Yuliani, S.Pd.H. (2023). Esensi Tradisi Magelang-Gelang (Perspektif Pendidikan Agama Hindu). ŚRUTI: Jurnal Agama Hindu, 4(1), 31-40. Retrieved from http://ekadanta.org/jurnal/index.php/sruti/article/view/468
Section
Articles

References

Chandrarin, G. (2017). Metode Riset Akuntansi: Pendekatan Kuantitatif.
Echols, John M. dan Hassan Shadily. (2000). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
Hisyam, C. J. (2021). Sistem sosial budaya Indonesia. Bumi Aksara.
Luh Asli, A. (2014). Ilmplementasi Etika Hindu dalam Meningkatkan Pengalaman dan Pemahaman Tri Kerangka Dasar Agama Hindu. Jurnal Agama Hindu Pangkaja, 82- 96.
Naba, I. B., & Paramita, I. B. G. (2021). Nilai Filosofis Dan Etika Dalam Lontar Tattwa
Kala. Caraka: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 49-59.
Pudja, Gede. 1984. Pengantar Agama Sraddha. Denpasar : Masayasari.
Rahmat Jalalludin. 2002. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Sukrawati, N. M. (2019). Acara Agama Hindu. Unhi Press.
Susanti, K. D. (2022). Kajian Filosofis Tradisi Nyakan Diwang Dalam Pelaksanaan Hari Raya Nyepi Di Desa Banjar Tegeha Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng. Haridracarya: Jurnal Pendidikan Agama Hindu, 2(1), 65-73.
Tim Penyusun, (1997). Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Indonesia edisi 2, Jakarta: Balai Pustaka.
Titib. I Made. 2003. Teologi dan Simbol-simbol dalam Agama Hindu, Paramita, Surabaya, p. 1.
Wirata, I. W. (2022). Fenomenologi Pelaksanaan Upacara Ngaben (Pitra Yadnya) di Kota Mataram (Pendekatan Sosiologi Agama). Jurnal Penelitian Agama Hindu, 89-97.