Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Pada Permainan Tradisional Metempeng Gandong indonesia
Main Article Content
Abstract
Tujuan utama pendidikan dan pendidikan adalah untuk membangun negara yang moral, demokratis, dan bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat dan negara. Pendidikan karakter yang didasarkan pada kearifan lokal adalah cara yang paling efektif untuk menanamkan nilai-nilai karakter bangsa dalam kehidupan sehari-hari anak. Pendidikan karakter yang didasarkan pada kearifan lokal melibatkan penerapan nilai-nilai budaya yang memiliki makna mendalam dan dapat digunakan sebagai rujukan dalam pendidikan karakter untuk mencegah generasi milenial terbawa arus globalisasi. Kearifan lokal adalah budaya yang dibentuk oleh orang-orang yang tinggal di sana melalui internalisasi dan interpretasi budaya mereka. Ini dapat mencakup agama, ajaran budaya, adat istiadat, prinsip, petuah nenek moyang, atau tradisi lokal yang tertanam secara alami. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan menggali kembali kearifan lokal melalui permainan tradisional Metempeng Gandong. Penelitian dilakukan dengan melakukan penelitian pustaka, yang berarti membaca dan menganalisis berbagai publikasi, artikel jurnal, dokumen, dan website resmi. Permainan Metempeng Gandong yang memiliki banyak nilai yang membentuk karakter seperti, suportif dan jujur, kooperatif, kesabaran dan ketekunan, inovatif dan kreatif.
Article Details
References
Guru Profesional. Yogyakarta: Arr-Ruzz Media.
Daniah, D. (2016). Kearifan lokal (local wisdom) sebagai basis pendidikan karakter. PIONIR:
Jurnal Pendidikan, 5(2).
Fitri, A. Z. (2012). Pola Interaksi Harmonis antara Mitos, Sakral, dan Kearifan Lokal
Masyarakat Pasuruan. el Harakah: Jurnal Budaya Islam, 14(1), 1-17.
Hasanah, U. (2016). Pola asuh orangtua dalam membentuk karakter anak.Jurnal
elementary, 2(2), 72-82.
Iswinarti, I. (2016). Nilai-nilai problem solving permainan tradisional engklek. In Prosiding
Seminar Nasional Dan Gelar Produk (pp. 1-9).
Kurniati, E. (2016).Permainan tradisional dan perannya dalam mengembangkan
keterampilan sosial anak. Kencana.
Made Sumada, I. (2017). Peranan kearifan lokal Bali dalam perspektif kebijakan publik. JIPSI-
Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi UNIKOM, 7.
Mulyani, N. (2016). Super asyik permainan tradisional anak Indonesia. Diva Press.
Masruroh, M., Pambudi, M. R., Aris, A. P., Ninasafitri, N., & Permana, A. P. (2022). Penguatan
Pendidikan Karakter Siswa Sd Melalui Kearifan Lokal. Lamahu: Jurnal Pengabdian
Masyarakat Terintegrasi, 1(2), 52-57.
Nuraeni, L., Tamagola, R. H. A., Hafida, N., Wonggor, S., Khairunnisa, K., & Aziz, A. A. (2024).
Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Untuk Menghadapi Isu-Isu Strategis
Terkini di Era Digital. Journal on Education, 6(2), 14615-14620.
Payuyasa, I. N. (2017). Tumpek Uduh, Kearifan Lokal Bali untuk Meningkatkan Mutu
Pendidikan Karakter. Jurnal Penjaminan Mutu, 3(02), 206-214.
Pudjiastuti, A., & Sriwilujeng, D. (2017). Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Sekolah Dasar (SD) Kelas Awal Terintegrasi Penguatan Pendidikan Karekter dan Pengembangan Soal: Kelompok Kompetensi H: Pedagogik Pemanfaatan Hasil
Penilaian Pembelajaran.
Raharjo, S. B. (2010). Pendidikan karakter sebagai upaya menciptakan akhlak mulia. Jurnal
pendidikan dan kebudayaan, 16(3), 229-238.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Supinah, S., & Parmi, I. T. (2011). Modul matematika SD program BERMUTU: pengembangan
pendidikan budaya dan karakter bangsa melalui pembelajaran matematika di SD.
Wagiran, W. (2012). Pengembangan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Hamemayu Hayuning
Bawana (Identifikasi Nilai-Nilai Karakter Berbasis Budaya).Jurnal Pendidikan
Karakter, 3(3).
Zamroni. (2010). Capita selecta of character education: The role of school in the development of student character. Areader. Yogyakarta: Graduate Program the State University of Yogyakarta