Budaya Megambel di banjar kebon Desa Nyitdah Kecamatan Kediri Kabupaten tabanan (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) Indo

Main Article Content

Ni Wayan Ardini

Abstract




Melalui Megambel ini, masyarakat Banjar Kebon, Desa Nyitdah menjaga kearifan lokal mereka dan melestarikan budaya Bali. Mereka juga mengajarkan generasi muda tentang arti pentingnya merayakan upacara adat dan rasa syukur atas pelaksanaannya. Masyarakat Banjar Kebon, Desa Nyitdah sangat membanggakan budaya ini dan siap untuk meneruskan kebiasaan yang telah diterapkan sejak zaman dahulu. Dengan demikian, budaya tidak hanya merupakan warisan budaya semata, tetapi juga mengandung makna yang dalam dalam membentuk identitas, nilai-nilai, dan karakter masyarakat. Melalui pemahaman yang mendalam terhadap asal-usul dan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya, kita dapat memahami dan memelihara warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertaeik untuk meneliti tentang Budaya Megambel di banjar kebon Desa Nyitdah Kecamatan Kediri Kabupaten tabanan (perspektif Pendidikan Agama Hindu). Dalam Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif filosofis untuk memahami dan menganalisis Gambelan sebagai kebudayaan dalam upacara keagamaan Hindu di Banjar Kebon Desa Nyitdah. Pendekatan kualitatif bertujuan untuk memahami dan menggali lebih dalam tentang fenomena atau peristiwa tertentu. Dalam penelitian ini, data yang digunakan berasal dari berbagai sumber, termasuk literatur, jurnal, dan buku referensi. Data yang telah terkumpul kemudian disusun, diklasifikasikan, dan ditafsirkan untuk mencapai suatu kesimpulan yang valid dan dapat diandalkan. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menganalisis hasil pembahasan yang berisikan Budaya Megambel, Gambelan memiliki banyak karakteristik, fungsi, dan peran dalam masyarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu. Fungsi dalam Budaya Megambel menganalisis tentang: Fungsi Pengiring Upacara Agama, Fungsi Sebagai hiburan, Fungsi Persembahan simbolis, Fungsi Pendidikan. Nilai- Nilai Pendidikan Agama Hindu dalam Budaya Megambel menganalisis tentang: Nilai Pendidikan Karma, Nilai Pendidikan Bhakti, Nilai Pendidikan Gotong Royong, Nilai Pendidikan Toleransi.




Article Details

How to Cite
Ni Wayan Ardini. (2022). Budaya Megambel di banjar kebon Desa Nyitdah Kecamatan Kediri Kabupaten tabanan (Perspektif Pendidikan Agama Hindu). ŚRUTI: Jurnal Agama Hindu, 3(1), 1-12. Retrieved from http://ekadanta.org/jurnal/index.php/sruti/article/view/406
Section
Articles

References

Ardana, I. K. (2009). Fungsi Karawitan Bali Di Yogyakarta : Sebuah Tinjauan Kontekstual. Mudra: Jurnal Seni Budaya, 24(1), 131–147.
Astawa, D. N. W., & Sadri, N. W. (2019). Implementing Character Education in Civics Education Course Using a Problem Solving Approach. Asian EFL
Bandem, I Made. 2013. Gambelan Bali Di Atas Panggung Sejarah. Denpasar: STIKOM BALI
Fratiwi, T. H., Sudarma, M., & Pramaita, N. (2021). Sistem Klasifikasi Musik Gambelan Angklung Bali Terhadap Suasana Hati Menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbor Berbasis Algoritma Genetika. Maj. Ilm. Teknol. Elektro, 20(2), 265.
Heriyanti, K. (2020). Moderasi Beragama Melalui Penerapan Teologi Kerukunan. Maha Widya Duta: Jurnal Penerangan Agama, Pariwisata Budaya, dan Ilmu Komunikasi, 4(1), 61- 69.
Paling, S., Sari, R., Bakar, R. M., Yhani, P. C. C., Mukadar, S., Lidiawati, L., & Indah, N. (2024). Belajar dan pembelajaran. Penerbit Mifandi Mandiri Digital, 1(01).
Parmilyasari, P. V. (2024). Integrasi Konsep Knowing, Doing, Caring dalam Pembelajaran Agama Hindu bagi Anak Usia Dini: Pendekatan Holistik. Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu, 15(1), 12-24.
Ratnaningtyas, E. M., Saputra, E., Suliwati, D., Nugroho, B. T. A., Aminy, M. H., Saputra, N., & Jahja, A. S. (2023). Metodologi Penelitian Kualitatif. No. Januari. Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
Santosa, H. (2019). Gambelan Sistem Sepuluh Nada dalam Satu Gembyang untuk Olah Kreativitas Karawitan Bali. PANTUN: Jurnal Ilmiah Seni Budaya, 1(2).
Sari, A. P. (2024). Gambelan Bali Dalam Konstelasi Filosofis Dan Estetik. Sphatika: Jurnal Teologi, 15(1), 34-46.
Suradarma, I. B. (2019). Pendidikan Agama Hindu Sebagai Landasan Pendidikan Moral dan Etika. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 3(1), 16-36.
Widiyarti, A. (2018). Serat Centhini: Sebuah Kompleksitas Kesusastraan Jawa yang Mumpuni. Unimus, 3(2), 1–10.
Widhyatama, S. (2012). Pola imbal Gambelan bali dalam kelompok musik perkusi Cooperland di kota Semarang. Jurnal seni musik, 1(1).